Senin, 22 September 2014
Ciri Ciri Gejala Seseorang Terkena HIV/AIDS
Setelah satu atau dua bulan terinfeksi virus HIV seseorang akan mengalami gejala flu atau biasa disebut sindrom retroviral akut (ARS). Namun terkadang gejalanya tidak nampak setelah bertahun – tahun terinfeksi bahkan setelah 10 tahun sekalipun.
Pada tahap awal infeksi HIV, gejala yang paling umum adalah tidak ada, “menurut Michael Horberg, MD, direktur HIV / AIDS untuk Kaiser Permanente, di Oakland, California.
Berikut ini 16 gejala yang mengindikasikan seseorang terjangkit HIV :
1. Demam.
Demam ringan merupakan gejala awal ARS dimana suhu tubuh bisa mencapai 38 derajat celcius. Disertai rasa lelah, pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri tenggorokan.”Pada titik ini virus bergerak ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah besar, sehingga terjadi reaksi inflamasi dari sistem kekebalan tubuh.
2. Kelelahan yang berlebihan merupakan efek dari sistem kekebalan tubuh yang sedang aktif.
3.Pegal otot, nyeri sendi, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala ini sering kali dikira sebagai gejala penyakit akut lain seperti hepatitis dan sifilis. Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan tanda sistem kekebalan tubuh seseorang tengah bekerja.
4.Nyeri tenggorokan dan sakit kepala.
Jika perilaku seks Anda buruk belakangan ini, maka tidak ada salahnya Anda melakukan tes HIV AIDS, karena perlu diingat bahwa tubuh tidak memproduksi antibodi untuk HIV.
5.Ruam – ruam pada kulit.
Ruam – ruam tersebut mirip bisul – bisul kecil berwarna merah muda dan gatal. Jika Anda memiliki ruam – ruam di kulit yang tak kunjung sembuh, segeralah hubungi dokter.
6.Mual, muntah dan diare berkepanjangan.
Gejala ini menunjukan bahwa sistem imun seseorang sudah menurun sehingga tubuh tidak mampu lagi melawan kuman bakteri yang masuk ke dalamnya.
7.Penurunan berat badan.
Seseorang dianggap menagalami ARS jika berat badannya berkurang 10% atau lebih disertai diare dan demam berkepanjangan selama 30 hari.
8.Batuk kering.
Batuk kering berkepanjangan, berminggu – minggu tak kunjung sembuh walaupun telah meminum obat batuk dan obat anti alergi.
9.Pneumonia dan toksoplasmosis.
Pneumonia merupakan infeksi pada paru – paru yang disebabkan oleh jamur dan biasa ditemukan pada seseorang yang sistem imunnya menurun. Begitu pula toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak akibat rendahnya imunitas tubuh.
10.Berkeringat di malam hari.
Hampir 50% penderita HIV AIDS mengalami berkeringat di malam hari yang tidak diakibatkan oleh suhu ruangan ataupun aktivitas berlebihan. Keringat bisa sampai membasahi pakaian bahkan membuat alas tidur basah kuyup.
11.Perubahan pada kuku.
Kuku menjadi melengkung disertai penebalan, kuku mengalami perubahan warna seperti menjadi kehitaman atau kebiru – biruan, biasanya disebabkan oleh infeksi jamur.
12.Infeksi jamur.
Infeksi jamur ini biasa menyerang mulut dan kerongkongan sehingga penderita kesulitan dalam menelan.
13.Bingung dan sulit berkonsentrasi.
Gejala ini muncul pada tahap akhir dimana seseorang sering kali lupa, mudah marah dan mudah tersinggung, ditambah lagi menurunnya kualitas dari fungsi motorik seseorang sehingga otot – otot tubuh tidak mampu berkoordinasi dengan baik, bahkan penderita tidak bisa menggerakan tangannnya untuk menulis.
14.Herpes mulut dan herpes alat kelamin.
Kedua penyakit ini merupakan gejala ARS pada infeksi HIV stadium akhir.
15.Kesemutan dan lemah.
Neuropati perifer merupakan gejala akhir infeksi HIV dimana tangan dan kaki mati rasa dan sering mengalami kesemutan. Ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada jaringan syaraf.
16.Menstruasi tidak teratur.
Lama datang bulan menjadi lebih singkat dengan jumlah darah yang semakin sedikit.
Selengkapnya »
Pada tahap awal infeksi HIV, gejala yang paling umum adalah tidak ada, “menurut Michael Horberg, MD, direktur HIV / AIDS untuk Kaiser Permanente, di Oakland, California.
Berikut ini 16 gejala yang mengindikasikan seseorang terjangkit HIV :
1. Demam.
Demam ringan merupakan gejala awal ARS dimana suhu tubuh bisa mencapai 38 derajat celcius. Disertai rasa lelah, pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri tenggorokan.”Pada titik ini virus bergerak ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah besar, sehingga terjadi reaksi inflamasi dari sistem kekebalan tubuh.
2. Kelelahan yang berlebihan merupakan efek dari sistem kekebalan tubuh yang sedang aktif.
3.Pegal otot, nyeri sendi, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala ini sering kali dikira sebagai gejala penyakit akut lain seperti hepatitis dan sifilis. Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan tanda sistem kekebalan tubuh seseorang tengah bekerja.
4.Nyeri tenggorokan dan sakit kepala.
Jika perilaku seks Anda buruk belakangan ini, maka tidak ada salahnya Anda melakukan tes HIV AIDS, karena perlu diingat bahwa tubuh tidak memproduksi antibodi untuk HIV.
5.Ruam – ruam pada kulit.
Ruam – ruam tersebut mirip bisul – bisul kecil berwarna merah muda dan gatal. Jika Anda memiliki ruam – ruam di kulit yang tak kunjung sembuh, segeralah hubungi dokter.
6.Mual, muntah dan diare berkepanjangan.
Gejala ini menunjukan bahwa sistem imun seseorang sudah menurun sehingga tubuh tidak mampu lagi melawan kuman bakteri yang masuk ke dalamnya.
7.Penurunan berat badan.
Seseorang dianggap menagalami ARS jika berat badannya berkurang 10% atau lebih disertai diare dan demam berkepanjangan selama 30 hari.
8.Batuk kering.
Batuk kering berkepanjangan, berminggu – minggu tak kunjung sembuh walaupun telah meminum obat batuk dan obat anti alergi.
9.Pneumonia dan toksoplasmosis.
Pneumonia merupakan infeksi pada paru – paru yang disebabkan oleh jamur dan biasa ditemukan pada seseorang yang sistem imunnya menurun. Begitu pula toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak akibat rendahnya imunitas tubuh.
10.Berkeringat di malam hari.
Hampir 50% penderita HIV AIDS mengalami berkeringat di malam hari yang tidak diakibatkan oleh suhu ruangan ataupun aktivitas berlebihan. Keringat bisa sampai membasahi pakaian bahkan membuat alas tidur basah kuyup.
11.Perubahan pada kuku.
Kuku menjadi melengkung disertai penebalan, kuku mengalami perubahan warna seperti menjadi kehitaman atau kebiru – biruan, biasanya disebabkan oleh infeksi jamur.
12.Infeksi jamur.
Infeksi jamur ini biasa menyerang mulut dan kerongkongan sehingga penderita kesulitan dalam menelan.
13.Bingung dan sulit berkonsentrasi.
Gejala ini muncul pada tahap akhir dimana seseorang sering kali lupa, mudah marah dan mudah tersinggung, ditambah lagi menurunnya kualitas dari fungsi motorik seseorang sehingga otot – otot tubuh tidak mampu berkoordinasi dengan baik, bahkan penderita tidak bisa menggerakan tangannnya untuk menulis.
14.Herpes mulut dan herpes alat kelamin.
Kedua penyakit ini merupakan gejala ARS pada infeksi HIV stadium akhir.
15.Kesemutan dan lemah.
Neuropati perifer merupakan gejala akhir infeksi HIV dimana tangan dan kaki mati rasa dan sering mengalami kesemutan. Ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada jaringan syaraf.
16.Menstruasi tidak teratur.
Lama datang bulan menjadi lebih singkat dengan jumlah darah yang semakin sedikit.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)